Medan, wayticenter.com - Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini disampaikannya dalam acara Doa Lintas Agama yang dihadiri oleh Gubernur Sumut, Bobby Nasution, Forkopimda, serta berbagai elemen masyarakat di Aula Tengku Rizal Nurdin, Selasa (2/9).
Dalam acara tersebut, Irjen Pol Whisnu menekankan pentingnya disiplin, evaluasi, dan semangat kebersamaan untuk mewujudkan Sumatera Utara yang kondusif.
“Disiplin harus terus ditingkatkan, kemampuan harus lebih mahir, dan kinerja harus lebih baik lagi di lapangan. Kepolisian bersama pemerintah akan terus berupaya menjaga keamanan, termasuk saat ada kegiatan di DPR,” kata Kapolda.
Kapolda mengakui adanya potensi kendala atau pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh anggota kepolisian. Oleh karena itu, perhatian dan pembinaan terhadap setiap personel menjadi sangat penting.
“Jika ada anggota yang mengalami kendala atau sakit saat bertugas, akan tetap mendapat perhatian penuh. Saya berkomitmen memberikan yang terbaik agar mereka pulih dan dapat kembali menjalankan tugas dengan baik,” tegasnya.
Irjen Pol Whisnu juga menekankan bahwa Polri terbuka terhadap kritik masyarakat sebagai bahan evaluasi.
“Saya menyadari tidak bisa mengawasi langsung seluruh anggota di lapangan. Kritik dan masukan dari masyarakat sangat penting sebagai bahan evaluasi untuk mengendalikan anggota agar bekerja lebih baik dalam melayani masyarakat,” ujarnya.
Kapolda menegaskan bahwa keselamatan masyarakat adalah orientasi utama Polri. “Dari hati yang paling dalam, kami di kepolisian selalu memikirkan bagaimana menyelamatkan masyarakat seluas-luasnya. Kami ingin Sumatera Utara tetap menjadi daerah percontohan di Indonesia, meskipun di daerah lain masih banyak situasi yang sulit diprediksi,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa dirinya dan Gubernur Bobby Nasution intens berdiskusi untuk mencari solusi terbaik dalam menjaga kondusivitas.
“Saya dan Bapak Gubernur terus berdiskusi, bahkan hingga larut malam, mencari cara terbaik untuk mengendalikan situasi dan menjaga kondusivitas. Saya yakin, dengan dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan mahasiswa, kita bisa menjaga keamanan Sumatera Utara,” kata Whisnu.
Menutup pernyataannya, Kapolda menekankan pentingnya komunikasi dengan generasi muda.
“Jika ada adik-adik pelajar atau mahasiswa yang terbawa emosi dalam aksi, tentu akan kita bina. Harapan saya, komunikasi bisa terus dibangun, sehingga aspirasi masyarakat dapat disampaikan dengan baik dan diterima secara adil. Polda Sumut akan terus berkomitmen melakukan perbaikan, menjaga keamanan, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” pungkasnya.
(Togi Sihombing)
Sumber humas Polda Sumut