Makkah, wayticenter.com - Setelah melakukan koordinasi yang intensif kepada pihak syarikah Rifadh akhirnya sebanyak 360 jemaah haji Kloter 09 KNO sudah memiliki kartu nusuk.
Hal ini disampaikan Ketua Kloter 09 KNO M.Lukman Hakim Hasibuan kepada Humas PPIH Embarkasi Medan, Rabu (28/52025).
Lukman mengatakan, permasalahan kartu nusuk yang sekarang menjadi isu sentral yang meresahkan hingga ke tanah air memang bisa dimaklumi sebab tahun ini adalah masa uji coba model kebijakan pemerintah Saudi yang berbasis Syarikah bukan satu muassasah Seperi tahun sebelumnya.
“Kartu Nusuk adalah identitas digital resmi yang diterbitkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dan telah diaplikasikan fungsinya sejak 2024,” ungkapnya.
Ketua Kloter 09 KNO menjelaskan, entuk kartu ini berbahan PVC berukuran panjang, dengan dominasi warna putih-coklat, berisi foto jemaah, kode QR, dan nomor visa. Fungsi utama Kartu Nusuk adalah untuk memverifikasi jemaah resmi untuk mencegah masuknya jemaah ilegal.
Lukman menyampaikan, setibanya di bus saat pendorongan ke Makkah biasanya pihak syarikah membagikannya di dalam bus atau hotel, dan lazimnya Kartu Nusuk akan dibagikan maksimal dalam waktu 1x24 jam oleh syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji.
Proses distribusi bahkan disertai pemotretan sebagai bukti serah terima. Jika hilang, proses penggantian tidak mudah dan membutuhkan pelaporan ke petugas hotel, kloter, hingga koordinasi ulang dengan pihak syarikah. Bahkan, jemaah bisa tertahan dalam perjalanan ke Arafah Mina Muzdalifah (Armuzna) jika tidak memiliki kartu ini.
“Ini bukan sekadar kartu, tapi tiket utama untuk seluruh proses ibadah haji. Karena nusuk ini lebih lengkap dari paspor,” ujar Lukman.
Lukman menambahkan, karena pentingnya dokumen ini, Kartu Nusuk harus selalu dikalungkan oleh jemaah kemanapun mereka pergi. Ini tidak hanya memudahkan identifikasi jika tersesat, tetapi juga menyelamatkan mereka dari potensi penolakan di berbagai titik layanan.
" Alhamdulillah, untuk kloter 09 KNO Sumut yang berjumlah 360 semuanya sudah memiliki kartu walau kami bersusah payah untuk terus mengingatkan pihak syarikah,” pungkasnya.
(Roswitayeni)