|

Edisi 2 ; " Mengenang 37 Panglima Raja SiSingamangaraja XII yang tewas di tembak pasukan Belanda dan di kubur massal oleh Masyarakat di Kecamatan Tarabintang "



Humbahas, wayticenter.com - Dari hasil penelusuran wartawan,  kami menjumpai salah seorang keturunan dari yang dapat menerangkan sejarah bagaimana awal nya Pemkab Tapanuli Utara (pada saat sebelum Kab Humbang Hasundutan) peduli. 

Walau Makam kini bagai hanya tinggal kenangan namun yang membuat kami penasaran adalah mengapa tidak di tuliskan satu persatu nama-nama sang Panglima.

Dan di atas kertas ini sejarah di tuliskan mengenang nama-nama  37 Panglima Raja SiSingamangaraja XII yang tewas di bunuh tentara Belanda di Desa Tarabintang walau hanya tidak keseluruhan di ketahui.

Bila kini kertas ini sudah terlihat kusam namun di atas kertas ini tertulis kesaksian warga Kecamatan Tarabintang tentang nama dan kronologis tertembaknya 37 Panglima Raja SiSingamangaraja XII di Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbang Hasundutan.

Dalam penelusuran sejarah ini kami telah bertekad dan berjanji akan menyuarakan tentang Makam 37 Panglima Raja SiSingamangaraja XII dan mengapa tidak tertulis nama nama yang korban.

Terimakasih kepada Pemerintah Kecamatan Tarabintang serta jajarannya,terimakasih kepada Pemerintah Desa dan kepada Masyarakat yang membantu kami.



Kisah Panglima yang berasal dari beberapa Daerah dan Suku di Pulau Sumatera yang di makamkan di angkat kembali,agar kiranya dapat di ketahui kaum pemuda dan mengingat ada beberapa orang Panglima yang tewas tidak di kenal namanya.

Di lokasi Makam 37 Panglima Raja SiSingamangaraja XII ini bagai sudah tidak terawat lagi pada hal kami memandang ada sejarah yang tidak mungkin terlupakan.

Mungkin sanak dan keluarga 37 Panglima ada yang sudah lama bertanya tanya keberadaannya,dimana ada juga dari Propinsi  Aceh yang setia  menjadi Panglima Raja SiSingamangaraja XII pada saat itu.

Pada saat lebih dari 37 Panglima Raja Sisingamangaraja XII sedang istirahat di lokasi tersebut yang berencana hendak bergabung  tiba tiba pasukan pasukan Belanda tiba dan menembak membabi buta par Panglima.

Dimana sistim bergerilya melawan kejaran pasukan Belanda maka dengan berjalan kaki pada saat itu rencana menuju salah satu daerah yang berdekatan  seperti Pakpak  dan Parlilitan.

Beberapa Panglima ada yang sempat menyelamatkan diri dengan melompat ke sungai yang penuh dengan batu dan air yang deras.

Kemungkinan menurut keterangan yang tertulis ada banyak  Pasukan yang berhamburan ketakutan yang tewas di sungai dan hanyut di hantam arus deras.

(Charles)

Komentar

Berita Terkini